5 Tren Interior Design Jogya
Jogya, atau yang lebih dikenal dengan Yogyakarta, adalah kota yang kaya akan budaya dan seni. Tidak hanya terkenal dengan warisan sejarahnya, Jogya juga menjadi tempat yang menarik bagi para penggemar interior design. Di kota ini, terdapat banyak tren interior design yang sedang populer. Berikut adalah 5 tren interior design Jogya yang patut diperhatikan.
Tertarik ingin menggunakan jasa desain Interior? hubungi kami di WA: 081228821897
1. Budaya Tradisional
Jogya terkenal dengan budaya tradisionalnya yang kaya. Oleh karena itu, tren interior design yang pertama adalah memadukan unsur-unsur budaya tradisional Jogya ke dalam ruang hunian. Penggunaan motif batik, ukiran kayu, dan anyaman bambu dapat memberikan sentuhan khas Jogya yang unik dan memikat dalam interior design. Selain itu, furnitur atau aksesoris tradisional seperti kursi joglo atau lampu tiffany klasik juga dapat digunakan untuk menciptakan suasana yang khas.
2. Desain Eco-Friendly
Kesadaran akan lingkungan semakin meningkat, dan tren interior design yang ramah lingkungan menjadi populer di Jogya. Bahan-bahan alami seperti kayu lokal, bambu, dan batu alam sering digunakan dalam interior design. Penggunaan material daur ulang atau bahan organik juga menjadi sorotan, seperti penggunaan kain tenun dari serat alami atau kerajinan tangan dari barang bekas. Desain yang ramah lingkungan tidak hanya memberikan nuansa alami dan sejuk, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan.
3. Warna Bumi dan Alam
Jogya dikelilingi oleh keindahan alam yang memukau, seperti perbukitan, sawah, dan pantai. Oleh karena itu, tren interior design yang memanfaatkan warna bumi dan alam menjadi populer di kota ini. Nuansa yang damai dan serasi kerap kali dihasilkan oleh warna-warna seperti kecoklatan, hijau dedaunan, dan biru samudra. Penggunaan tekstur alami seperti kayu, batu, atau anyaman juga dapat memberikan nuansa alam yang hangat dan menyatu dengan lingkungan sekitar.
4. Desain Minimalis Modern
Meskipun terkenal dengan budaya tradisionalnya, Jogya juga memiliki perkembangan interior design yang modern. Desain minimalis dengan sentuhan Jogya menjadi tren yang diminati oleh banyak orang. Pemilihan furniture dengan bentuk yang sederhana, tanpa ornamen yang berlebihan, memberikan kesan minimalis yang elegan. Penerapan prinsip “less is more” dalam interior design ini memberikan ruang yang terbuka, bersih, dan nyaman.
5. Seni dan Kriya Lokal
Sebagai pusat seni dan kriya, Jogya memiliki banyak pengrajin dan seniman lokal yang berbakat. Tren interior design yang terakhir adalah menggabungkan aksen seni dan kriya lokal ke dalam ruang hunian. Karya seni seperti lukisan, patung, atau kerajinan tangan dapat digunakan sebagai aksen dalam interior design. Penggunaan kain tenun, anyaman bambu, atau keramik lokal sebagai elemen dekoratif juga dapat memberikan sentuhan seni lokal yang autentik. Hal ini tidak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga mendukung pengembangan seni dan kerajinan lokal.
Konsep Eco-Friendly dalam Interior Design Jogya
Diatas kamu sudah mengetahui tren desain Konsep Eco-Friendly dalam interior design Jogya, atau yang juga dikenal dengan Jogja, mencerminkan pendekatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam merancang ruang dalam. Di bawah ini adalah beberapa ide dan prinsip desain Eco-Friendly yang dapat diterapkan dalam interior design Jogya:
1. Pemilihan Bahan Ramah Lingkungan
Gunakan bahan-bahan yang didaur ulang atau terbuat dari bahan alami yang ramah lingkungan. Misalnya, Anda dapat menggunakan lantai kayu yang bersertifikat ramah lingkungan, cat dengan label ramah lingkungan, atau kain organik untuk furniture dan penutup jendela.
2. Penerangan Alami
Memanfaatkan cahaya alami sebanyak mungkin dalam interior design jogya. Buka ruang dengan jendela besar yang memungkinkan masuknya cahaya matahari. Selain itu, gunakan jendela kaca ganda atau film kaca yang tahan panas untuk mengurangi konsumsi energi untuk pemanasan atau pendingin ruangan.
3. Efisiensi Energi
Pasang peralatan elektronik yang hemat energi, seperti lampu LED atau lampu hemat energi. Gunakan saklar otomatis atau sensor gerak untuk mengontrol pencahayaan di ruangan agar tidak ada cahaya yang terbuang sia-sia.
4. Penggunaan Air yang Efisien
Pasang perlengkapan air hemat air seperti kran dan shower dengan aliran air rendah. Pertimbangkan penggunaan toilet dengan sistem dual flush untuk menghemat air.
5. Penggunaan Bahan Lokal
Dalam interior design Jogya, manfaatkan bahan-bahan lokal seperti batu, kayu, bambu, atau anyaman. Ini membantu mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dalam transportasi bahan-bahan dari jauh.
6. Daur Ulang dan Upcycle
Selalu pertimbangkan untuk mendaur ulang atau menggunakan kembali bahan-bahan yang ada. Misalnya, perabotan lama dapat diubah menjadi karya seni atau diubah menjadi furnitur baru. Botol atau kaleng bekas dapat digunakan sebagai vas bunga atau tempat penyimpanan.
7. Tanaman dalam Ruangan
Tambahkan tanaman dalam interior design untuk meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan. Tanaman tidak hanya memberikan elemen alami yang menenangkan, tetapi juga membantu menyaring polutan dan memberikan oksigen.
8. Sirkulasi Udara Alami
interior design Jogya harus mempertimbangkan sirkulasi udara alami untuk mengurangi ketergantungan pada pendingin ruangan. Gunakan jendela dan ventilasi silang untuk memaksimalkan aliran udara segar.
9. Perabotan Ramah Lingkungan
Pilih furniture yang terbuat dari bahan daur ulang atau bahan organik. Hindari bahan dengan kandungan formaldehida dan VOC (Volatile Organic Compounds) yang berbahaya.
10. Pendidikan dan Kesadaran
Edukasi dan kesadaran terhadap interior design jogya yang ramah lingkungan sangat penting. Ajak klien, penghuni, atau pengunjung untuk terlibat dalam praktik keberlanjutan dan menyampaikan informasi tentang pentingnya interior design yang ramah lingkungan. Berikan informasi tentang manfaatnya bagi lingkungan dan kesehatan, serta bagaimana individu dapat mengadopsi prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari.